Jumat, 13 Februari 2015

   Kembali lagi dengan postingan ku, hari ini aku ingin bercerita tentang kosan ku saja. Sebagai mahasiswa yang sedang merantau pasti tak lepas dari yang namanya kosan. Aku menjadi anak kosan bukan sekarang-sekarang. Sebenarnya aku menjadi anak kosan sudah dari SMA dahulu. 3 tahun menjadi seorang anak kosan setidaknya sudah tentu memiliki pengalaman yang berhubungan dengan kosan. Dimulai asiknya menjadi anak kosan, bagaimana susahnya jafi anak kosan, bagaimana keadaan kosan saat tugas banyak, gimana rasanya belum di transfer orang tua, rasanya kangen rumah dan masih banyak lagi, semua itu sudah pernah aku alami sebelumnya.
   Menjadi anak kosan. Hal yang pertama ada di benak anak kosan pasti mandiri. Ya, melakukan segala sesuatunya sendiri. Dimulai masak, beres-beres, nyuci piring, nyuci baju, setrika baju, semuanya dulakukan seorang diri. Inilah aktivitas yang dilakukan kebanyakan mahasiswa yang merantau di daerah orang. Namun, kali ini aku akan membahas apa saja kebiasaan ya g di lakukan anak kosan, mungkin di lain waktu akan ku deskripsikan bagaimana kamar kosan ku.
   Kosan. Siapa yang tak tahu dengan satu ruangan itu. Ruangan dimana segala aktivitas dilakulan. Dimulai bangun tidur sampai tidur kembali. Kosan beraneka ragam bentuknya. Ada yang besar, medium, kecil, atau bahkan minimalis. Semakin besar kosan yang kita mau pasto semakin besar pula lembaran pahlawan yang di dompet harus rela di keluarkan. Tapi tak jarang juga untuk mendapatkan kamar kosan yang besar cuma membutuhkan biaya yang sedikit. Buktinya aku.
   Kosan yang ku sewa selama satu tahun ini akan menjadi sahabat terbaik ku. Walaupun kosan ku tak ada seperti tv, kulkas, mesin cuci, dvd, dan segala macam elektronik yang ada di rumah, aku tetap nyaman dengan kosan ku ini.
   Kosan yang ku sewa ini berada di Jl. Sersan Surip, 40 Ledeng - Bandung. Yang bernomer 8. Disikitar kosan ku banyak sekali para mamang - mamang yang berjualan untuk menemani ku mengerjakan tugas.
   Aneka makanan yang dijual oleh pedagang termasuk murah meriah. Ada mamang seblak dan makaroni dengan harga yang sangat bersahabat dengan kantong mahasiswa, salah satu mamang langganan ku saat pulang kampus. Ada juga mamang bubur candil, makanan yang satu ini jarang aku beli namun harganya pun sangat bersahabat. Selain itu ada mamang baso tusuk, mamang batagor, mamang bakso, mamang mie ayam, es capucino cincau dan aneka jus. Semua makanan itu sudah pernah ku rasakan semua. Enak tetapi harganya sangat bersahabat dengan kantong mahasiswa.
   Selain jajanan seperti itu. Di ledeng juga ada berbagai macam jenis warteg. Ada warteg yang murah, enak, dan porsinya banyak, ada warteg yang mahal, rasanya biasa saja, porsinya sedikit, ada juga warteg yang harganya biasa, rasanya biasa, porsinya juga biasa, ada pula warteg yang harganya mahal, enak, tetapi porsinya sedikit. Bisa dipilih sesuai kantong kita.
   Well, balik lagi ke kosan. Di kosan aktivitas ku selain belajar, ngerjain tugas kampus, solat, makan, dan tidur, dikosan juga biasanya tempat favorit untuk ngegalau bahkan sampai nangis pun di kosan. Selain itu, ngegila di kosan juga pernah gara-gara belum di transfer uangnya.
   Jangan harap kosan ku rapih seperti di ftv itu kalo tugas kampus semakin merajalela. Kalo tugas udah banyak pasti buku, pensil, pulpen, baju, piring, casan, bedak, dan semua barang yang ada di dalam kosan berada bukan pada tempatnya, intinya kaya kapal pecah. Saat kaya gini biasanya yang aku lakukan numpang dikosan temen atau tak ku perdulikan yang terpenting tugas selesai saja dulu dan juga aku tidak akan merekomendasikan teman-teman ku untuk main ke kosan dulu.
   Anak kosan pasti pernah mengalami krisis keuangan. Begitu juga aku tentunya. Biasanya aku jika sedang berada di posisi ini aku pasti menginap di kosan teman yang memiliki persediaan makanan banyak. Atau beralasan ingin main ke kosan dia ya berharap mendapat makan gratis. Jika itu tak berhasil terpaksa makan dengan mie rebus yang dimasak dengan magicom serba guna.
   Stop kontak. Bagian terpenting anak kos. Jika stop kontak tak ada, anak kos pasti kelabakan setengah mati. Maka dari itu tak jarang di setiap kamar kosan pasti ada beraneka ragam jenis stop kontak dan lebih dari satu stopkontak.
   Anak kosan kebanyakan paling malas untuk mencuci baju sendiri. Maka dari itu jasa cuci sangat diperlukan oleh para ank kosan.