Kamis, 11 Februari 2016

Esensi Pendidikan

Nama : Rizka Lilis Karina NIM : 1406161 Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Sosiologi Progam Studi : Pendidikan Sosiologi - Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pendidikan dapat dikatakan sebagai proses dari pembangunaan yang ada di sebuah negara, baik itu Indonesia ataupun negara-negara lainnya. Pendiddikan disini bukan hanya sekedar pelatihan saja. Pendidikan disini akan menghasilkan modernisasi tetapi modernisasi tersebut tidak akan berhasil tanpa didukung oleh pendidikan yang benar. Karena pada dasarnya modernisasi sangat melibatkan pendidikan yang benar. Pendidikan yang dikatakan sebagai proses dari pembangunan pada suatu negara baik itu Indonesia ataupun negara-negara lainnya semata-mata digunakan sebagai alat untuk kepentingan-kepentingan tertentu hal ini karena mereka tidak dapat mengetahui apa makna sesunguhnya dari esensi pendidikan itu sendiri. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan sebuah modernisasi namun semua itu tidak akan berjalan dengan baik jika unsur-unsur pendukung utama modernisasi tersebut tidaklah terpenuhi yang diantaranya adalah kreatif, inovatif, dan imajinatif. Substansi Pendidikan adalah upaya sistematis sehingga manusia memahami hubungan antar manusia serta makhluk hidup lainnya termasuk dengan alam sekitar. Sehingga dapat dikatakan dasar dari proses pembangunan negara. Modernisasi adalah hasil pemahaman secara total akan kehidupan yang terus menerus berkembang. Modernisasi dapat tercapai melalui pemahaman hakikat kemanusiaan yang hidup di alam semesta. Artinya, tidak akan berhasil tanpa pendidikan yang benar. Menurut penulis, pendidikan adalah proses peradaban secara esensial sehingga suatu bangsa akan menempati posisi terhormat di hadapan bangsa lain. pemahaman yang salah mengenai pendidikan ini akan membawa sebuah bangsa tergusur oleh peradaban bangsa lain. Pendidikan dan rantai Modernisasi Modernisasi diartikan upaya pemanfaatan teknologi di berbagai sektor baik ekonomi atau kebudayaan. Ilmu pengetahuan tidak dapat berkembang jika tidak ada manusia yang inovatif. Sedangkan inovasi adalah hasil dari imajinasi seseorang yang mempunyai rasa kebebasan berfikir dan kejernihan hati nurani sebagai cikal bakal munculnya karya dan keindahan. Pendidikan harus memberikan ruang yang luas supaya rantai modernisasi berkembang dengan baik. Artinya, pemaksaan modernisasi dengan mereduksi pendiddikan tidak akan mencapai rantai yang paling ujung, yakni keindahan. Sedangkan hidup tanpa keindahan akan membosankan. Maka pendidikan dan modernisasi tidak dapat dipisahkan. Tetapi, penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sempurna hanya terjadi dalam proses pendidikan yang benar bukan sekedar keterampilan yang dicapai melalui pelatihan dimana pelatihan itu sendiri adalah bagian kecil dari pendidikan. Peranan Pemerintah Dalam Pendidikan dan Rantai Modernisasi Pemerintah memiliki peran yang sangat sentral di dalam pendidikan. Namun pemerintah yang tidak memahami esensi pendidikan sebagai cikal bakal terjadinya modernisasi yang benar hanya akan terjebak kepada keinginan percepatan pembangunan sambil mengorbankan unsur kemanusiaaan. Karena pendidikan itu sendiri bernuansa pembebasan dan ketertekanan sekaligus menumbuhkan kecintaan bukan pemaksaan kehendak. Sehingga jika anak yang masih dini sudah dijejali ilmu pengetahuan yang berat maka mereka sulit berkembang menjadi kreatif, inovatif, dan imajinatif padahal ketiga unsur tersebutlah yang sangat diperlukan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai unsur utama dalam modernisasi itu sendiri. Pemerintah bertanggung jawab dalam pendidikan sebagai unsur utama modernisasi. Rancangan kurikulum pada pendiddikan dasar berbasis pada pola induksi berupa pembangkitan ilmu pengetahuan menurut anak didik. Guru disini bersifat lebih merangsang anak didik untuk terus berpikir dan mencari tahu. Di Indonesia pemerintah tidak dapat berdiri sendiri melainkan terdapat campur tangan pihak lain seperti anggota legislatif (DPR). Selain mengontrol jalannya birokrasi, mereka pun harus paham dengan esensi pendidikan dengan melihat proses dan outcome pendidikan yakni dampak dari proses pendidikan. Penutup dan Harapan Esensi pendidikan pada dasarnya membangkitkan intelegensia secara total. Bukan hanya kecerdasan secara otak, tetapi intelektual, emosional, dan spiritual. Modernisasi sebagai hasil pendidikan melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi hanya sebagian kecil dari upaya memanfaatkan kekayaan alam secara bijak. Terdapat dua pendekatan untuk perbaikan melalui pendidikan ini. Keduanya bersifat lintas waktu dan lintas institusi. Pendekatan pertama adalah pembenahan pendidikan langsung di kelembagaan persekolahan.sedangkan pendekatan kedua, pembenahan birokrasi pemerintahan saat ini melalui modernisasi dan esensi kemanusiaan. Modernisasi birokrsi dilakukan dengan memasukkan unsure ilmu pengetahuan dan teknologi kedalam birokrasi melalui pelatihan-pelatihan dan pemanfaatan teknologi yang ada. Analisis dan Komentar Pendidikan adalah sebuah rantai modernisasi yakni dimana pendidikan dan modernisasi sangat erat kaitannya satu sama lainnya sehingga tidak dapat di pisahkan satu sama lain. Modernisasi berkaitan dengan pemanfaaatan teknologi di dalam kehidupan sehari-hari dimana teknologi itu sendiri disini adalah sebuah ilmu pengetahuan yang tidak akan berkembang ke arah yang lebih baik bila tidak ada manusia yang inovatif untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada tersebut. Inovasi yang dilakukan oleh manusia-manusia yang inovatif tersebut bertujuan sebagai cikal bakal dari munculnya karya dan juga keindahan. Keindahan yang ada sebagai wujud sebuah peradaban yang tinggi karena sebuah peradaban dapat dilihat dari keindahannya. Karena adanya keindahan jugalah menghasilkan sebuah kebebasan untuk berfikir secara positif mengenai pendidikan itu sendiri. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan penuh terhadap berlangsungnya pendidikan yang baik harus turut andil dalam proses pembelajaran baik itu dalam menetapkan pendidikan ataupun lainnya yang pada akhirnya pendidikan di Indonesia saat ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Pemerintah sangat bertanggung jawab terhadap unsur-unsur modernisasi yang terdiri dari kreatif, inovatif, dan imajinatif. Jika salah satu unsur modernisasi tersebut tidak dapat di penuhi maka modernisasi yang ada hanyalah sebagai angan-angan saja karena ketidak adanya unsur-unsur modernisasi tersebut maka posisi suatu bangsa hanya akan membawa sebuah bangsa itu tergusur oleh peradaban bangsa lain. Bangsa Indonesia pun tidak akan dapat menjadi sebuah bangsa pemimpin namun hanya menjadi sebuah bangsa pengikut.